Wednesday, May 11, 2011

Peta Markas Osama di Counter Strike Dikecam Kritik...






Peta lokasi persembunyian Osama bin Laden yang dikembangkan untuk game Counter Strike boleh saja menuai atensi, setelah lebih dari 7.000 kali diunduh. Namun bukan berarti map baru tersebut bebas kritikan, tetap saja ada suara-suara nyinyir yang menyertainya.


Map bernama fy-abbottabad dan terinspirasi dari lokasi penyergapan pemimpin Al Qaeda yang berada di kota Abbottabad, Pakistan itu dianggap belum waktunya untuk dibuat versi virtualnya.


Sebab, sejumlah kritikus online menilai kejadian yang menewaskan teroris yang paling dicari oleh Amerika Serikat itu masih terlalu segar terjadi.


Pun demikian, pembuat map fy-abbottabad -- yang menamakan dirinya Fletch -- tidak ambil pusing dengan serbuan kritikan tersebut. "Banyak orang sepertinya tidak mengerti jika kesamaan peta ini dengan kejadian yang menimpa Osama hanya pada lokasinya," ujar Fletch.


"Saya dapat mengerti jika orang-orang berpikir bawa map ini bercita rasa buruk, namun jika itu opini Anda maka sejujurnya Anda bisa memprotes keseluruhan game," lanjutnya.


Counter Strike merupakan salah satu game first person shooter paling populer yang dibuat oleh Valve Software, perusahan yang berbasis di Washington, AS.


Game ini berkisah tentang pertempuran antara kelompok Terrorist dan Counter Terrorist, dimana para gamer dapat memilih salah satu di antaranya. Misi yang harus dituntaskan antara lain untuk membantai semua lawan, menyelamatkan sandera, atau meledakkan bom di markas musuh.


Tentu saja, isu seputar Osama masih cukup hot saat ini. Alhasil, peta yang dibuat oleh Fletch jadi incaran penggila CS atau yang cuma sekadar penasaran.


Hingga Selasa (10/5/2011) pagi, fy-abbottabad tercatat telah diunduh lebih dari 7.000 kali dari situs gamebanana.com. Padahal kehadiran peta ini baru seumur jagung, Fletch baru menguploadnya pada 7 Mei lalu.


Map fy-abbottabad memang dibangun dengan harapan gamer dapat merasakan suasana penyergapan Osama yang sesungguhnya. Namun meski tampilan luar gedung-gedung yang menjadi medan pertempuran sekilas mirip dengan lokasi aslinya, tetapi untuk bagian interiornya bisa dibilang cuma menerka-nerka. (Detik/AFP)


No comments:

Post a Comment